Wednesday, December 25, 2013

YOGYAKARTA, LIBURAN SAMBIL BERAMAL, MENCARI TIKET SURGA

YOGYAKARTA - Merupakan kota dengan beribu budaya,dan beribu wahana wisata. Sejarah yang telah ditorehkan oleh Kota Gudeg ini, melahirkan aneka peninggalan jua kebudayaan yang mengundang daya tarik tersendiri bagi wisatawan dalam dan luar negeri.

SLAMAT DATANG di JOGJA,
SLAMAT BERLIBUR,
dan
SELAMAT BERBAGI 

juga Selamat Menikmati KEAJAIBAN SEDEKAH

Salurkan donasi anda ke Panti Asuhan AL Furqon
Rekening Infaq/Sedekah:

Mandiri - 137 0010052542
BRI 306001017401535

"Smoga Allah memberikan pahala atas apa yang anda berikan, menjadikannya suci dan mensucikan, serta Allah memberikan keberkahan atas harta anda yang tersisa" aamiin 

Saturday, October 5, 2013

Korban Sapi Kolektif, tinggal 1 bagian lagi....berminat?


Daftar peserta Qorban Sapi seharga Rp.14 juta untuk 7 orang masing-masing 2 juta (dua juta rupiah) sbb:
1. Bp. Hafid Zaini (Surakarta)
2. Bp. Wibowo Suharwan (Klaten) 
3. Bp. Ir. Ahmad Supriyadi MM (yogykarta)
4. Ibu dr. Astriana Sp.A (yogyakarta)
5. Bp. Nasrun Jaka (yogyakarta) 
6. Ibu Elya (yogyakarta)
7. ......
tinggal 1 bagian ... berminat silahkan segera Hubungi:
1. 0856 432 600 99 Aryayin
2. 08564 33 878 33 Milatul Hidayah
3. 085 747 272 335 Muhammad Suyudi
4. (0274) 6497150 Telpon & Fax Panti Al Furqon
Demikian kami informasikan... terimakasih

Wednesday, September 25, 2013

Hukum Menjual Kulit Hewan Qurban Untuk Kepentingan Masjid

Hukum Menjual Kulit Hewan Qurban Untuk Kepentingan Masjid

Oleh: Ust. Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah atas limpahan nikmat-nikmat-Nya yang tak mampu kita menghitungnya. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada hamba dan utusan-Nya, Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.
Idul Adha sebentar lagi tiba. Kaum muslimin akan merayakannya dengan mendirikan shalat dan menyembelih qurban, sebagai bentuk syukur kepada Allah dan menjalankan sunnah Nabi-Nya Shallallahu 'Alaihi Wasallam,
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ  فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berkorbanlah." (QS. Al-Kautsar: 1-2)
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, berkata: "NabiShallallahu 'Alaihi Wasallam menyembelih dua ekor kambing kibas yang gemuk dan bertanduk, beliau membaca basmalah dan bertakbir serta meletakkan kakinya di samping leher dua kibasnya itu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Menyambut datangnya hari raya qurban, biasanya, masjid-masjid membentuk panitia penyembelihan dan penyaluran hewan qurban. Tujuannya, untuk membantu jama'ah dalam menjalankan penyembelihan hewan qurbannya.
Dalam hal ini, panitia sebagai wakil dari para mudhihhiin(orang-orang yang berqurban). Karenanya mereka memiliki kewenangan untuk memutuskan pembagian dari hewan qurban, di antaranya kulitnya. Sulitnya mengurusi dan memperlakukan kulit, ada sebagian panitia yang memutuskan untuk menjual kulit. Hasil penjualannya diserahkan kepada masjid sebagai uang kas untuk kebutuhan masjid. Bagaimana hukum menjual kulit hewan qurban untuk kepentingan masjid seperti ini?
Persoalan menjual kulit sudah muncul sejak zaman dahulu, sehingga Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam memberikan larangan dan ancaman yang keras,
مَنْ بَاعَ جِلْدَ أُضْحِيَّتِهِ فَلَا أُضْحِيَّةَ لَهُ
"Siapa yang menjual kulit hewan qurbannya, maka tidak ada qurban untuknya (tidak diterima)." (HR. Al-Hakim dan al-Baihaqi, dihassankan oleh Al-Albani dalam Shahih al-jami', no. 6118)
Hal ini seolah menggambarkan, memberikan kulit kepada tukang jagal sebagai bayaran atau bagian dari bayaran sudah biasa sejak zaman Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam,karenanya beliau melarang untuk memberikannya kepada tukang jagal sebagai bayaran. Dari Ali bin Abi ThalibRadhiyallahu 'Anhu, berkata:
أَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَقُومَ عَلَى بُدْنِهِ وَأَنْ أَتَصَدَّقَ بِلَحْمِهَا وَجُلُودِهَا وَأَجِلَّتِهَا وَأَنْ لَا أُعْطِيَ الْجَزَّارَ مِنْهَا
"Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam memerintahkan kepadaku untuk mengurus hewan qurbannya, dan agar aku menyedekahkan dagingnya, kulitnya, dan bulunya serta tidak memberikan kepada tukang jagal darinya." (Muttafaq 'alaih dengan lafadz milik Muslim)
Kemudian Ali berkata,
نَحْنُ نُعْطِيهِ مِنْ عِنْدِنَا
"Kami memberinya upah dari harta kami." (HR. Muslim)
Al-Shan'ani dalam Subul al-Salam berkata, "Hadits itu menunjukkan untuk disedekahkan kulit dan bulunya sebagaimana disedekahkan dagingnya. Tukang jagal tidak boleh diberi sedikitpun darinya sebagai upah karena hal itu sama hukumnya dengan menjual, karena ia berhak mendapat upah. Dan hukum qurban sama dengan hukum hadyu, karenanya tidak boleh dijual dagingnya dan kulitnya serta tidak boleh sedikitpun diberikan kepada tukang jagal."
Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan tentang larangan memberikan bagian hewan qurban kepada tukang jagal, "Karena memberikan kepadanya adalah sebagai ganti (barter) dari kerjanya, maka ia semakna dengan menjual bagian darinya, dan itu tidak boleh. . . dan mazhab kami, tidak boleh mejual kulit hadyu dan hewan qurban, dan tidak boleh juga menjual sedikitpun dari keduanya."
. . . memberikan kulit kepada tukang jagal sebagai bayaran atau bagian dari bayaran sudah biasa sejak zaman Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, karenanya beliau melarang untuk memberikannya kepada tukang jagal sebagai bayaran. . .
Perbedaan Pendapat di Kalangan Ulama
Para ulama madzhab berbeda pendapat tentang hukum menjual bagian dari hewan qurban, di antaranya kulitnya. Dan pendapat yang paling kuat dan selaras dengan zahir nash adalah pendapat yang mengatakan, tidak boleh menjual apapun dari hewan qurban, baik kulit, wol, bulu, tulang, atau yang lainnya. Ini adalah mazhab Imam Malik, al-Syafi'i, Ahmad, dan Abu Yusufrahimahumullah. Hal ini didasarkan kepada hadits Ali bin Abi Thalib di atas, "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallammemerintahkan kepadaku untuk mengurus hewan qurbannya, dan agar aku menyedekahkan dagingnya, kulitnya, dan bulunya serta tidak memberikan kepada tukang jagal darinya. Kami memberinya upah dari kantong kami." (HR. Muslim)
Dan juga karena menyembelih hewan qurban itu dijadikan sebagai qurbah (mendekatkan diri) kepada Allah Ta'ala. Sedangkan amal-amal qurubaat tidak menerima penukaran dengan harga, maka tidak boleh dijual sebagaimana harta wakaf. (Dinukil dari Kitab Ahkam al-Udhiyah fi al-Fiqh al-Islami, DR. Walid Khalid al-Rabi')
Abu Malik Kamal dalam Shahih Fiqih Sunnah (3/543), -sesudah menjelaskan alasan tidak bolehnya menjual sesuatu dari anggota badan hewan qurban- mengatakan: "Ini adalah pendapat Imam al-Syafi'i dan Ahmad. Sementara Abu Hanifah berpendapat, ia boleh menjualnya sesukanya dari daging hewan qurban tersebut dan menyedekahkan harganya. Namun yang paling jelas itu tidak dibolehkan."
Hikmahnya
Berqurban adalah bentuk mendekatkan diri kepada Allah dengan mengalirkan darah hewan qurban. Hukum asalnya, tidak boleh mengambil sedikitpun darinya. Hanya saja Allah mengembalikan kepada orang yang berqurban sebagai hadiah untuk ia makan sebagiannya, menyedekahkan sebagiannya, dan menghadiahkan jika masih ada. Dan harta yang diperuntukkan mendekatkan diri (taqarrub) tidak boleh dijual oleh yang mengeluarkannya, seperti zakat dan kafarat.
Maka bagi orang yang berqurban dan panitia yang menjadi wakil dari orang yang berkurban dalam menjalankan penyembelihan hendaknya mendistribusikan dari hewan qurban pada sesuatu yang dibolehkan oleh Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam berupa menikmatinya dan memanfaatkannya seperti dijadikan sandal, sepatu, tas, tempat minum, dan lainnya. Maka jika kulit-kulit hewan kurban dijadikan sesuatu yang bisa dinikmati secara umum di masjid maka tidak mengapa.
Sesungguhnya tujuan baik untuk memenuhi kebutuhan masjid tidak bisa menghalalkan segala sesuatu, di antaranya menjual kulit hewan kurban untuk kepentingan masjid. Karena disebutkan dalam satu kaidah, "al-Ghayah laa Tubarriru al-Wasiilah" (Tujuan baik tidak lantas menjadikan sarana itu menjadi baik). Karena sarana di sini memiliki hukum tersendiri dalam syariat Islam.
. . . tujuan baik untuk memenuhi kebutuhan masjid tidak bisa menghalalkan segala sesuatu, di antaranya menjual kulit hewan kurban untuk kepentingan masjid. . .
Kesimpulan
Keputusan panitia penyembelihan hewan kurban menjual kulit hewan qurban yang hasilnya sebagai kas masjid termasuk bentuk hakiki dari menjual kulit hewan qurban yang tidak dibenarkan dengan alasan-alasan yang sudah disebutkan di atas. Karena panitia berkedudukan sebagai wakil dari orang-orang kaya yang berkurban bukan sebagai wakil dari para penerima sedekahnya. Sementara penyaluran yang dilakukan wakil orang yang berkurban itu seperti penyalurannya dia sendiri, yang berarti orang-orang yang berkurban telah mejual kulit hewan qurbannya untuk disedekahkan harganya. Dan ini terancam dengan sabda Nabi  Shallallahu 'Alaihi Wasallam, ""Siapa yang menjual kulit hewan qurbannya, maka tidak ada qurban untuknya (tidak diterima)." (HR. Al-Hakim dan al-Baihaqi, dihassankan oleh Al-Albani dalam Shahih al-jami', no. 6118)
. . . Keputusan panitia penyembelihan hewan kurban menjual kulit hewan qurban yang hasilnya sebagai kas masjid termasuk bentuk hakiki dari menjual kulit hewan qurban yang tidak dibenarkan dengan alasan-alasan yang sudah disebutkan di atas. . .
Dan ini lebih kuat tidak dibolehkan karena masjid bukan hanya milik orang-orang miskin yang dianggap berhak menerima sedekah. Dan kalau kulit itu diposisikan sebagai wakaf, maka wakaf itu harus dipakai hingga rusak dan bukan diperjual belikan. Dan sebagaimana biasa, penjualan kulit untuk kas masjid itu bukan sebagai wakaf bagi masjid. Karena ia tidak keluar dari kekuasaan orang yang berkurban kecuali sesudah dijualkan oleh panitia, maka ini tidak boleh. Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/voa-islam.com]

Monday, September 9, 2013

berkorban bersama yatim piatu & dhuafa' panti asuhan al furqon

Dibuka kesempatan berkorban bersama yatim piatu & dhuafa' panti asuhan al furqon moyudan... Lokasi di salah satu wali santri desa Ngablak Magelang.. Insyaallah acara penyembelihan hewan qurban kami rencanakan 13 dzulhijah sekaligus dalam puncak acara baazar/ pasar murah sembako... Maka untuk menyambut hari raya idul adha agenda kegiatan tersebut menjadi konsentrasi untuk kami upayakan demi kelancaran acara tsb. Senantiasa kami tak lupa kami menawarkan kepada Bapak/Ibu untuk turut berpartisipasi.. Dengan Harga kambing mulai 1juta - 2,5juta per ekor dan sapi antara 9juta - 15juta (untuk 7 orang).. Berminat segera daftarkan atau hubungi: 0274 6497150 HP 085643260099 .. Bp. Yayen, Sdr. Yudi atau Ibu Mila.. Atau bisa melalui transfer Ke Rekening: 1370010052542 atas nama lembaga panti asuhan al furqon moyudan.. Anda transfer? Segera konfirmasi... Terimakasih

Harga hewan kurban di Bantul melambung

Bantul (ANTARA Jogja) - 

Permintaan hewan kurban di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami peningkatan yang signifikan sehingga menyebabkan harga melambung tinggi.


"Permintaan hewan kurban khususnya kambing mengalami peningkatan sangat tinggi. Akhir-akhir ini, permintaan tiap hari bisa mencapai lima ekor dari sebelumnya dua atau tiga ekor per hari. Permintaan masih akan meningkat hingga H-2 Lebaran Idul Adha," kata pemilik pusat penjualan kambing di jalan Wates KM 11 Sedayu,Kabupaten Bantul Sudarman, Selasa.

Sudarman mengatakan, harga kambing ukuran kecil berkisar Rp1,3 juta/ekor sedangkan ukuran sedang Rp1,7 juta dan yang besar Rp2 juta. Kambing biasanya dibeli dari Pasar Muntilan, Pasar Sentolo, Pasar Godean dan Pasar Kenteng Nanggulan.

"Harga akan terus naik, karena ketersedian hewan kurban sangat sedikit dan susah didapat, sehingga menyebabkan harga hewan kurban khususnya kambing naik," kata dia.

Kata dia, setiap Idul Adha mampu menjual kambing antara 30 hingga 35 ekor. Selain itu, dirinya mampu menjual tujuh hingga 10 ekor sapi.

"Saat ini, harga sapi ukuran kecil Rp10 juta, sedangkan sapi ukuran sedang seharga Rp13 juta hingga Rp15 juta. Sekarang harga sapi juga terus melambung karena permintaan terus naik, sedangkan persediaan terbatas," kata Sudarman.

Seorang pedagang sapi, Sugeng, mengatakan, harga sapi kurban pastikan akan terus naik hingga satu hari menjelang Lebaran Idul Adha. Naiknya harga sapi dikarenakan permintaan sangat banyak sedangkan ketersediaan sapi terbatas. 

Ia mengatakan, harga sapi kurban rata-rata mencapai Rp10,5 juta yang sebelumnya Rp9,5 juta , sedangkan harga sapi yang berkisar Rp12 juta per ekor sekarang naik menjadi Rp13 juta hingga Rp14 juta. Harga tergantung besarnya sapi tergatung daerah asal.

"Sapi yang paling dicari dari Kabupaten Gunung Kidul, karena serat dagingnya sangat baik. Harga sapi kurban dari Gunung Kidul mencapai Rp13,5 juta," kata dia.

Ia mengatakan, untuk memenuhi permintaan sapi kurban, dirinya membeli sapi dari berbagai pasar di D.I Yogyakarta dan Jawa Tengah. Karena, permintaan sapi untuk kurban biasanya mencapai 150 ekor.

"Kami mulai satu bulan terakhir membeli sapi di Pasar Hewan Pengasih, Pasar Hewan Gamping, Pasar Hewan Muntilan, Pasar Hewan Magelang dan Pasar Hewan Wonosari," kata dia.
(KR-STR)

Sunday, September 8, 2013

Qurban, Kambing atau Sapi?

YTH. Bapak /Ibu Kaum Muslimin Muslimat
Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak, maka dirikanlah sholat dan berkonbanlah (Qs.Al Kautsar:1-2).

Datangnya Hari Raya Idul Qurban 1434 H. bagi kaum muslimin adalah menghilangkan ego, ikhlas untuk berbagi serta memberikan harta yang paling kita cintai.
Lembaga Panti Asuhan Al Furqon Moyudan yang berada di Gedongan Sumberagung Moyudan Sleman, mengajak serta memberi kesempatan kepada Bapak/Ibu/Saudara kaum muslimin untuk Menyalurkan Hewan Qurban (Kambing/Sapi)/ Kulit Hewan Qurban Idhul Adha. Yang akan kami kelola untuk memenuhi kebutuhan pokok dan hewan qurban akan kami tasarufkan pada masyarakat yang lebih membutuhkan.
Insyaallah Qurban ataupun donasi yang Bapak/Ibu tasarufkan akan menjadi saksi kehidupan diakherat kelak. Donasi dapat kami jemput secara langsung/melalui transfer ke Nomor Rekening: 1370010052542 Bank Mandiri KCP Diponegoro Yogyakarta,
a.n Lembaga Panti Asuhan Al Furqon Moyudan.
Konfirmasi Telp.&Fax./HP.: (0274) 6497150 --- 085643260099 atau Flexy 02747007509
Besar harapan kami atas terkabulnya permohonan ini, atas perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih. Teriring do’a semoga menjadi amal yang diridhoi Allah SWT.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

8 September 2013
Lembaga Panti Asuhan Al Furqon Moyudan

Friday, July 19, 2013

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim . . . . . . .


Dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِى الْجَنَّةِ هكَذَا » وأشار بالسبابة والوسطى وفرج بينهما شيئاً

“Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya[1].

 rtikel 'Keutamaan Menyantuni Anak Yatim — Muslim.Or.Id'

Thursday, July 18, 2013

BIJAK MENYIKAPI HARTA, ISTIQOMAH SOLUSI SAAT TIADA...

Ali bin Hasan ra, pada suatu hari menjenguk Muhammad bin Usamah bin Zaid yang sedang sakit di rumahnya. Muhammad bin Usamah menangis ketika melihat kedatangan Ali bin Hasan.”Mengapa engkau menangis saudaraku ? tanya Ali. ”Aku ini mempunyai hutang, yang belum dapat aku lunasi.” Berapa banyak hutangmu itu ?” Ali bertanya lagi. ”Semua ada lima belas ribu dinar.” Dengan penuh kasih sayang kepada orang ini, Ali bin Hasan mengatakan kepadanya: ” Hutangmu akan aku lunasi seluruhnya.”

Sahabat Rasulullah , Salman Al – Farisy berkata : ”Apabila seorang dermawan meninggal dunia, maka penjaga bumi berkata: ” Lepaskan urusan dunia ini dari hamba- Mu yang dermawan ini. Apabila yang meninggal itu orang bakhil ,maka bumi berkata : ” Ya Rabbi, halangi orang ini memasuki surga, sebagaimana ia telah menghalangi memberi apa yang ada di tangannya dari perkara dunianya.”

Bagaimana sikap kita terhadap harta ? , orang kaya hendaklah bersifat aushath (pertengahan) dan orang miskin hendaklah bersifat qana’ah (menerima) apa yang telah ada padanya dan mencukupkan dengan apa yang ada.

Dengan harta orang beriman mampu memposisikan dirinya ,keluarganya dan orang lain, maka itulah harta yang diridhoi Allah. Si kaya mestinya dapat menempatkan dirinya dan keluarganya dengan tidak melupakan agamanya. Dengan hartanya ia membangun akhirat dan menempatkan dirinya ke dalam surga jannatun na’im. ”Bahwa harta dunia adalah barang titipan tidak kekal, kelak suatu saat harta meninggalkan kita tidak perlu terlalu resah.

Tapi hendaknya mencari harta itu perlu dan bermohon kepada Allah soal perkara harta diperkenankan. ”Allah Tabaraka Wa Ta’ala turun ke langit dunia pada setiap malam, yaitu pada sepertiga malam.Ia berfirman : Siapa yang memohon kepada- Ku pasti Aku akan kabulkan permohonannya. Yang meminta kepada Ku pasti akan Aku perkenankannya.Yang memohon ampun kepada-Ku niscaya Aku akan mengampuninya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

”Sikap resah akibat ditinggalkan harta adalah wajar yang terpenting adalah bagaimana memposisikan harta dunia dengan agama, jangan kita melupakan salah satunya sehingga Allah SWT kemudian akan mengingatkan kita. Sikap menyayangi sesama adalah sebagi perwujudan dari do’a, agar Allah SWT selalu menyayangi kita dengan hamparan ridho- Nya. ”

4 KISAH TERKABULKANYA DOA melalui tulusnysa SEDEKAH DIALAMI 3 DONATUR


..."Maka kami memperkenankan doanya, dan kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang –orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatannya yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu kepada kami." (QS. Al- Anbiya: 90).
Kewaspadaanmu tidak ada gunanya dalam menghadapi takdir. Berdoalah yang berguna untuk mengantisipasi musibah yang turun maupun yang belum turun. Sesungguhnya musibah ketika turun dihadapi oleh doa dan keduanya bertarung hingga hari kiamat. (HR. Bukhari dan Muslim).
Doa adalah amal yang paling suci di sisi Allah, dapat mengangkat derajat ,lebih baik daripada menafkahkan emas dan perak ,dan lebih baik daripada membunuh musuh- musuh Allah SWT.” (HR.Tirmidzi dan Ibnu Majah).
” Ketika kita sudah merasa terpuruk sedalam –dalamnya dan menganggap bahwa Allah SWT tidak pernah mendengar doa kita segeralah beristighfar, mohon ampun, segeralah bangkit dari berprasangka buruk kepada Allah SWT.
Allah Maha Pengasih dan Penyayang pada hambaNya . Rasulullah SAW bersabda, ” Barang siapa yang mau doanya dikabulkan oleh Allah ketika dia mendapatkan syada’id (kesusahan) dan al kurab (kesulitan), maka hendaknya dia memperbanyak berdoa ketika dia lapang. ”(HR. Tirmidzi dan Al- Hakim).
Wahai saudaraku marilah kita selalu mengingat Allah SWT ada didalam hati kita membiasakan selalu mengingat Allah sebagai kebutuhan kita bukan bukan semata-mata karena nikmat yang telah diberikan tetapi memang kita selalu ingin bersama Allah SWT dan Allah lebih mengerti kebutuhan- kebutuhan hamba Nya.

MENDAPAT MOMONGAN dan RUMAH TERJUAL SETELAH LEBIH 6 BULAN DIPASARKAN TIDAK LAKU (1)
Pasangan Bapak (R) pemilik kios batik di Pasar Beringharjo Alhamdullilah pada saat itu lebih enam bulan menawarkan rumahnya baik melalui berbagai media maupun bantuan orang, lalu ketika mengetahui nama panti asuhan ini beliau menghubungi melalui telpon lalu mencarinya, kurang lebih 2 minggu sejak menelpon akhirnya mengunjungi anak2 panti asuhan, diceritakan hajatnya untuk didoakan agar rumah tsb dapat segera laku... Pujisyukur Allah mendengar Doa yatim-piatu dalam waktu kurang 4 hari rumah tersebut terjual, beliau sangat berbahagya sebagai rasa syukurnya beliau berikrar untuk tidak melupakan anak-anak panti asuhan alfurqon bahkan sampai sekarang beliau dengan senang hati mengantarkan beras untuk anak-anak..
cerita menarik dari beliau adalah saat itu awal kedatangan hanya untuk mengadakan aqiqah untuk anaknya yg dulu meninggal masih bayi belum diaqiqah.. setelah baberapa bulan beliau memohonkan doa untuk istri agar segera dikaruniai momongan lagi.. selang beberapa waktu dengan gembira mengabarkan melalui telepon bahwa saat ini istrinya yang sangat dicintainya sedang hamil setelah cukup lama menanti –nanti buah hatinya.
kita semua hanya memohon kepada Allah SWT,

USAHA BAKSO&MIE AYAM KEMBALI LANCAR, sempat LAMA KRISIS
Dialami Bapak (S) yang berdomisili di Srandakan Bantul, Usaha warung Baksonya lama mengalami pailit samapi 2 unit sepeda motornya dijual untuk menutup kerugian yang setiap hari sealu rugi karena dagangan bakso tidak habis.. kondisi krisis yang berlangsung cukup lama membuatnya kalut namun ada semangat istiqomah yang patut kita tiru dari Bapak tersebut, yaitu tidak terpengaruh pada hal2 negatif atau main rajah dsb. subhanallah yang ia kerjakan terus mendekatkan diri pada Allah SWT. Istighfar dan Puasa senin-kamis, puasa sunnah lainnya ia jalani.. hingga suatu saat dalam renungannya seakan ada yang menyuruh/menggerakan hatinya untuk melakukan perjalanan.. ia tak tahu mesti kemana tujuanya, dijalan Bapak tsb mampir di warung bakso(padahal dia pedagang bakso juga..).. lalu Beliau memesan 1 mangkok.. setelah disajikan dia tidak langsung menikmatinya namun ia terbengong lama, dia seolah tidak sadar kalo dia singgah di warung bakso lalu ada apa yang menggelitik pikiranya diulas lg perjalanannya ooo dia menemukan KOTAK AMAL yg terbuat dari kaca terdapat stiker yg berisikn juga alamat tanpa berpikir panjang langsung mencatat nomor HP dan alamat lalu menghubungi dan mencarinya ke panti mengemukakan maksudnya... lalu diadakannya doa bersama sehabis sholat maghrib Bapak tersebut juga merapatdalam barisan shof jamaah.. bersama anak2 yatim piatu..
Maha Suci Allah dalam perjalann pulang mendapat telpon dari istri bahwa dagangan bakso magrib sudah habis.. luar biasa padahal berbulan2 sebelumnya belum pernah habis malah sisa banyak hingga diambang bangkrut...
“ Kami di panti tidak pernah menjanjikan bahwa doa akan selalu dikabulkan, semua kita pasrahkan kepada Allah SWT , tetapi Insya Allah kami berdoa memohonkan bersama anak yatim agar Bapak dan Ibu dermawan semua senantiasa mendapatkan kasih sayang Nya, diringankan ujian hidupnya dan dikabulkan hajatnya.

DITERIMA PERGURUAN TINGGI NEGERI
meski masih muda namun budaya memiliki kepedulian cukup tinggi, Mas Iwang daerah Monjali akhir pendidikan SMA menjelang TES ia berkunjung ke Panti Al Furqon sebelumnya mendapat data dari Dompet Dhuafa Jogja. disampaikan niat dan permohonan Doa agar dimudahkan mengerjakan ujian juga agar diterima di salah satu Universitas Favorit di Yogyakarta.. alhamduillah terkabul Masi Iwang lulus dengan nilai bagus serta diterima di UGM fakultas Teknik. di hari Rabu kemarin Mas Iwang menyempatkan berkunjung di Panti Al Furqon, berbagi dengan anak2 juga menyampaikan amanah dari orang tua untuk koordinasi acara buka bersama.. Mas Iwang yang memiliki ketekunan luar biasa akhirnya Allah SWT. memberikan kemudahan meraih cita2nya. Apresiasi Mas Iwang juga sangat di rasakan keluarga Panti Asuhan bagaimana dia bisa mengajak temen2nya, Keluarga untuk dapat partisipasi memperhatikan sesama. teringat dulu waktu Panti kekeringan air, dalam upaya pengadaan sumber air bersih/pembuatan sumor bor dia termasuk memiliki peran. yang sampai sekarang alhamdulillah masih mengalir dari sumber yang baru tersebut..

Jazakallah khoirol jaza semua partisipan/donatur tetap/insidental/penghubung pertolongan Allah SWT. untuk Panti Asuhan Al Furqon Moyudan...Ya Allah Ya Tuhan Kami
Engkau Maha Pemurah Dan Maha Pemberi
Engkau Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Kami bersyukur atas rahmat dan hidayah-Mu
Atas berkah dan ridho-Mu melalui hamba-hambaMu yang Engkau kirimkan kepada kami
Mereka berkenan menjadi donatur kami, baik yang tetap maupun yang insidentil
Mereka semua mudah-mudahan tergolong orang-orang yang sholeh dan sholehah
Mereka peduli membantu kami dengan beras tatkala kami lapar
Meraka membantu kami dengan uang tatkala kami butuh biaya sekolah
Mereka membantu pakaian tatkala baju kami sudah usang
Mereka memikirkan kami tatkala orang-orang sedang lupa
Mereka rela berbagi untuk mencukupi kebutuhan hidup kami
Mereka ikhlas turut memperjuangkan biaya pendidikan kami
Terimalah amal-amal donator kami wahai Sang Maha Belas-Kasih
Berilah mereka ganti dengan rejeki yang halal dan melimpah-ruah
Berilah mereka dan keluarganya ketenangan dan kesehatan yang prima
Agar mereka dapat beribadah dan bekerja dengan tenang dan khusu’
Jauhkan mereka semua dari mara bahaya, balak dan bencana serta semua yang tidak diinginkannya
Jauhkan pula mereka dari ujian yang mereka tidak kuat dalam menanggungnya
Kabulkan yaa Rob., cita-cita dan harapan mereka dengan mudah dan sempurna
Nyatakan impian dan maksud-maksud baik mereka para donatur kami
Ampuni segala dosa-dosanya, dan berilah mereka keberkahan hidup
Tuntunlah mereka semua dengan petunjuk dan hidayahmu menuju jalan surgaMu
Berikan mereka kebahagiaan, yang dapat mereka rasakan sejak di dunia hingga akhirat
Amien yaa mujibas saailien!.

Tuesday, July 2, 2013

"Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya”

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu’alaihiwasallam bersabda:

مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَيَقُولُ الْآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا

“Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun dua malaikat. Lalu salah satunya berkata, “Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya”, sedangkan yang satunya lagi berkata, “Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya (bakhil).” (HR. Al-Bukhari no. 1442 dan Muslim no.1016)

Saturday, June 29, 2013

Perbedaan Infak, Zakat , Sedekah.




."Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik" (Q.S. Al-Baqarah 2:195)


"Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia; dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah." (Q.S.Al Hasyr 59:7)


Zakat adalah nama bagi sejumlah harta tertentu yang telah mencapai syarat tertentu yang diwajibkan oleh Allah untuk dikeluarkan dan diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu pula.

Setiap harta yang sudah dikeluarkan zakatnya akan menjadi suci, bersih, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang (at-Taubah: 103, dan ar-Rum: 39).

Persyaratan harta yang wajib dizakatkan itu:
Harta itu dikuasai secara penuh dan dimiliki secara sah, yang didapat dari usaha, bekerja, warisan, atau pemberian yang sah, dimungkinkan untuk dipergunakan, diambil manfaatnya, atau kemudian disimpan. Di luar itu, seperti hasil korupsi, kolusi, suap, atau perbuatan tercela lainnya, tidak sah dan tak akan diterima zakatnya. HR Muslim, Rasulullah bersabda bahwa Allah SWT tidak akan menerima zakat/sedekah dari harta yang ghulul (didapatkan dengan cara batil).
Harta yang berkembang jika diusahakan atau memiliki potensi untuk berkembang, misalnya harta perdagangan, peternakan, pertanian, deposito mudharabah, usaha bersama, obligasi, dan lain sebagainya.
Telah mencapai nisab, harta itu telah mencapai ukuran tertentu. Misalnya, untuk hasil pertanian telah mencapai jumlah 653 kg, emas/perak telah senilai 85 gram emas, perdagangan telah mencapai nilai 85 gram emas, peternakan sapi telah mencapai 30 ekor, dan sebagainya.
Telah melebihi kebutuhan pokok, yaitu kebutuhan minimal yang diperlukan seseorang dan keluarganya yang menjadi tanggungan nya untuk kelangsungan hidupnya.
Telah mencapai satu tahun (haul) untuk harta-harta tertentu, misalnya perdagangan. Akan tetapi, untuk tanaman dikeluarkan zakatnya pada saat memanennya (Q.S. Al-An'am: 141).

Perbedaan antara infak, zakat dan sedekah :
Infak berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan/ penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran Islam.

Jika zakat ada nisabnya, infak tidak mengenal nisab. Jika zakat harus diberikan pada mustahik tertentu (8 asnaf) maka infak boleh diberikan kepada siapapun juga, misalnya untuk kedua orangtua, anak yatim, dan sebagainya (Q.S. Al-Baqarah: 215).

Infakdikeluarkan oleh setiap orang yang beriman,baik yang berpenghasilan tinggi maupun rendah, apakah ia di saat lapang maupun sempit (Q.S Ali Imran: 134)

Pengertian sedekah sama dengan pengertian infak,termasuk juga hukum dan ketentuan-ketentuannya. Hanya saja, jika infak berkaitan dengan materi, sedekah memiliki arti lebih luas, menyangkut hal yang
bersifat non materiil.

HR. Muslim dari Abu Dzar,Rasulullah menyatakan bahwa jika tidak mampu bersedekah dengan harta maka membaca tasbih, membaca takbir, tahmid, tahlil, berhubungan suami-isteri,dan melakukan
kegiatan amar ma'ruf nahi munkar adalah sedekah.

Seringkali kata-kata sedekah dipergunakan dalam Al Qur'an, tetapi maksud sesungguhnya adalah zakat, (Q.S At-Taubah: 60 dan 103)

Jika seseorang telah berzakat tetapi masih memiliki kelebihan harta, sangat dianjurkan sekali untuk berinfak atau bersedekah.

Berinfak adalah ciri utama orang yang bertakwa (al-Baqarah: 3 dan Ali Imran: 134), ciri mukmin yang sungguh-sungguh imannya (al-Anfal: 3-4), ciri mukmin yang mengharapkan keuntungan abadi (al-Faathir: 29). Berinfak akan melipatgandakan pahala di sisi Allah (al-Baqarah: 262).

" Dan demikianlah Kami terangkan ayat-ayat Al Qur'an, (supaya jelas jalan orang-orang yang saleh) dan supaya jelas (pula) jalan orang-orang yang berdosa. (Q.S.Al An'am 6: 55)Sumber:Drs. KH. Didin Hafidhuddin,M.Sc. (Panduan Praktis tentang Zakat, Infak, Sedekah.)

Wednesday, June 26, 2013

"Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya”









Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu’alaihiwasallam bersabda:







مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَيَقُولُ الْآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا







“Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun dua malaikat. Lalu salah satunya berkata, “Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya”, sedangkan yang satunya lagi berkata, “Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya (bakhil).” (HR. Al-Bukhari no. 1442 dan Muslim no.1016)

Tuesday, June 18, 2013

Skilas Info tentang Penerimaan Zakat


Assalamu'alaikum,
(skilas informasi)
Panti Asuhan Al Furqon menerima ZAKAT FITRAH /ZAKAT MAAL,
tentu sangat berarti guna biaya kehidupan & pendidikan YATIM-PIATU~DHUAFA',
Rekening Donasi (ZIS): 1370010052542 MANDIRI & BRI 306001017401535
a.n Lembaga Panti Asuhan Al Furqon Moyudan,
Konfirmasi:
Flexi 0274 7007509
T&F (0274) 6497150
HP. 085643260099
Terimakasih_Wassalamualaikum

Friday, May 31, 2013

Kisah Menakjubkan dari Hidup Sederhana

Sebuah percakapan di tempat potong rambut di jogja barat semalam (nama, dan tempat di penulis)
 Konsumen : dari pagi sampai malam motong rambut mas?
 Pemotong : Tidak mas, saya pagi-sore kerja di bank....ada karyawan kalo pagi-sore
 Konsumen : apa aja usahanya?
 Pemotong : potong rambut 8 cabang di jawa dan luar jawa.serta warnet..
 Konsumen : Dah usaha kenapa kerja di bank mas?
 Pemotong : saya orangnya gak mau diam,,pengen gerak terus..
 Konsumen : Gaji di bank berapa?
 Pemotong : Rp. 4 juta mas
 Konsumen : kalau dari semua usaha?
 Pemotong : gak ada mas
 Konsumen : loh kok bisa?
 Pemotong : Alhamdulillah sejak berdiri 2003, kami komitmen semua hasil bersih ssetelah dipotong gaji karyaan dan operasional, keuntungan semua usaha kami sedekahkan..
 Konsumen : berapa nilai sedekah per bulan ?
 Pemotong : 25 juta mas..di sebuah panti jogja utara.(dengan kerendahan hatinya)
 Konsumen : Apa motivasi anda sedekah ?
 Pmotong : saya bahagia bisa bermanfaat untuk orang lain..
 Konsumen : kalau berbicara materi kan banyak 25 juta,,anda kaya..
 Pemotong : makanya mas, gak usah bicara dana itu untuk saya nikmati..
 Konsumen : adakah Alloh mengganti sedekah Anda?
 Pemotong : Alhamdulillah sebulan saya bisa dapat Rp. 40 juta dari sawit dan karet. Insya Alloh tgl 6 besok mau launching pabrik konveksi keluarga di Riau dengan 700 karyawan.
 Konsaumen : uange untuk apa mas..
 Pemotong : Alhamdulillah jadi rumah 2 lantai di belakang puskesmas piyungan, jadi rumah juga di belakang pasar godean, ma di sedayu...
 Konsumen : rumahnya banyak..
 Pemotong : saya sewakan mas
 Konsumen : berapa harga sewa?
 Pemotong : 3 juta 2 lantai, saya tahu sewa 2 lantai itu 10-15 juta. saya bahagia bisa menolong orang berteduh, asal betah aja..gak usah mahal-mahal.
 Konsumen : ada rencana apa kedepannya, kok anda tinggal dengan istri di bagunan usaha anda yang tidak luas ini.
 Pemotong : saya mau mendidik anak saya kesederhanaan, walau ada harta kami sederhana aja, wong kita mau mati kok..yang kedua anak-anak saya didik tidak sombong di udnia ini...saya kalau beli mobil 1 M insya Alloh bisa, tapi bukan itu kemuliaan..
 Wallahu A'lam
 semoga bisa mengambil ibrahnya

Friday, May 3, 2013

Berbagi Sedekah - Zakat untuk Fakir-Miskin, Yatim-Piatu

Assalamu'alaikum Wr. Wb. 
Berbagi Zakat- Infaq- Sedekah untuk Fakir- Miskin, Yatim- Piatu di Lembaga Panti Asuhan Al Furqon Moyudan, Uluran Kasih Sayang kita sangat berarti untuk Biaya Logistik dan Biaya Pendidikan Mereka. Mari siapkan Berbagi Donasi terbaik Kita, 

Rekening Sedekah atas nama Lembaga Panti Asuhan Al Furqon Moyudan:
Bank Mandiri 1370010052542 dan Bank BRI 306001017401535 
Konfirmasi Sedekah: Telp.& Fax (0274) 6497150 HP 085643260099 
Email: pay.alfurqon@gmail.com. Terimakasih

Friday, April 26, 2013

Lembaga Panti Asuhan Al Furqon Moyudan: Gerakan Sedekah Nasional

Lembaga Panti Asuhan Al Furqon Moyudan: Gerakan Sedekah Nasional: PantiAsuhan AlFurqon Moyudan Tanggal 27 April Masyarakat Indonesia mencanangkan sebagai Gerakan Sedekah Nasional,...

Sejenak Renungkan

::KISAH IINSPIRATIF - SI PENSIL DAN SI PENGHAPUS::

Pensil: “Maafkan aku Penghapus…”

Penghapus: “Maafkan aku???
Untuk apa Pensil??? Kamu tidak melakukan kesalahan apapun kepadaku?”

Pensil: “Aku minta maaf karena aku telah membuatmu terluka.

Setiap kali aku melakukan kesalahan, kamu selalu berada disana untuk menghapusnya.

Namun setiap kali kamu membuat kesalahanku lenyap, kamu kehilangan sebagian dari dirimu. Kamu akan menjadi semakin kecil dan kecil setiap saat…”

Penghapus: “Hal itu memang benar… Namun aku sama sekali
tidak merasa keberatan. Kau lihat, aku memang tercipta untuk
melakukan hal itu. Diriku tercipta untuk selalu membantumu setiap
saat kau melakukan kesalahan.

Walaupun suatu hari, aku tahu bahwa aku akan pergi dan kau akan mengganti diriku dengan yg baru. Aku sungguh bahagia
dengan peranku. Jadi tolonglah, kau tak perlu khawatir. Aku tidak
suka melihat dirimu bersedih…”

Ibaratnya adalah…
Si Penghapus adalah Orang Tua kita… Si Pensil
adalah diri kita sendiri… Orang tua akan selalu ada untuk anak-
anaknya untuk memperbaiki kesalahan anak- anaknya…

Namun, terkadang, seiring berjalannya waktu… Orang tua
akan terluka dan akan menjadi semakin ‘kecil’… (Bertamba h tua
dan akhirnya meninggal).

Walaupun anak-anak mereka pada akhirnya akan menemukan
seseorang yang baru (Suami atau Istri), namun Papa dan Mama
akan selalu tetap merasa bahagia atas apa yang mereka lakukan
terhadap anak-anaknya dan akan selalu merasa tidak suka bila
melihat buah hati tercinta mereka merasa khawatir ataupun sedih.
Dan hingga saat ini… Di antara kita masih ada yang menjadi Si
Pensil… Hal itu sangat menyakitkan…

Melihat si penghapus atau orang tua kita semakin bertambah “Kecil” dan “Kecil” seiring berjalannya waktu.

Hingga kelak suatu hari… Yang tertinggal hanyalah “Serutan” (remah2n ya) si penghapus atau segala kenangan yang pernah kita lalui dan miliki bersama mereka…”

Gerakan Sedekah Nasional


  • Tanggal 27 April Masyarakat Indonesia mencanangkan sebagai Gerakan Sedekah Nasional, maka bagi masyarakat umum, jama'ah, yang bekerja di instansi swasta atau pemerintah maupun pengusaha bisa mengajak kerabat, anak, istri, saudara, ayah, ibu, tetangga, dan setiap orang agar memberikan sedekah terbaiknya.

    Rekening Sedekah atas nama Lembaga Panti Asuhan Al Furqon Moyudan: Bank Mandiri 1370010052542 dan Bank BRI 306001017401535
    Konfirmasi Sedekah: Telp. dan Fax (0274) 6497150 HP 085643260099
    Email: pay.alfurqon@gmail.com. Terimakasih

Thursday, April 25, 2013

DO'A UNTUK PARA DONATUR PANTI ASUHAN AL FURQON


Mari kita panjatkan Do'a Kepada diri kita sendiri dan juga KHUSUS untu para Donatur yang sudah menyisihkan Rijkinya untuk anak - anak Yatim, Piatu dan para Fuqoro' Wa Masakin untuk Menuntut ilmu atau Tholabul ilmi, serta untuk biaya kehidupan mereka, Semoga dimurahkan dan dilapangkan Rijkinya, diberikan Kesehatan Dhohir batin, yang telah berkeluarga semoga langgeng sakinah mawadah warahmah, yang belum punya Istri/Suami semoga segera didekatkan Jodohnya, yang belum punya anak semoga segera diberikan momongan oleh Allah SWT, yang belum punya pekerjaan semoga segera mendapatkan pekerjaan, yang sedang sakit/Keluarganya semoga segera diberikan kesembuhan, dan semoga kita selalu diRidhoi oleh Allah SWT, dan selalu Istiqomah dalam ber Ibadah dan akhirnya diberikan Khusnul Khotumah.amin ya robbal alamin..........

اَللّهُمَّ صَلِ عَلَى نُورِاْلاَ نْوَارِ  وَسِرِّاْلاَسْرَارِ وَتِرْيَا قِ اْلاَغْيَارِ  وَمِفْتَاحِ بَا بِ اْليَسَارِ  سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنالمُخْتَارِ  وَالِهِ اْلاَطْهَارِ  وَاَصْحَا بِهِ اْلاَخْيَارِ  عَدَ دَنِعَمِ اللّهِ وَاِفْضَالِهِ

“Allahuma shalli ‘alaa nuuril anwaar. Wa sirril asraar. Wa tiryaaqil aghyaar. Wa miftaahi baabil yasaar. Sayyidinaa Muhammadini muhtaar, wa aalihil ath haari wa ash haabihil akhyaar. ‘Adada ni”amillaahi wa ifdhaalih.”

اَللَّهُمَّ ياَ غَنِىُّ  ياَحَمِيْدُ  يَامُبْدِئُ  يَامُعِيْدُ  يَارَحِيْمُ  يَاوَدُوْدُ يَافَعَّالُ لِمَا يُرِ يْدُ اَغْنِنِىْ بِحَلاَ لِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

“Allahumma Yaa Ghoniyyu Yaa hamiid Yaa Mubdi’u Yaa Mu’iid Yaa Rohimu Yaa Waduud Yaa Fa’alu lima yuriid agnini bihalaalika, anharoomika wa bifadlika’amman siwaak.”

Wednesday, April 10, 2013

Karya Sederhana yang membuat terenyuh Panitia& Penonton

Berikan Komentar yang membangun jika ingin berkontribusi positif sebagai kepedulian terhadap generasi muda penerus BANGSA, So Silahkan....

Karya Unik dari Al Furqon

Kita temukan makna dalam media melintas jaman, dari hal sederhana terangkum menjadi titik yang dapat kita lihat, bisa kita sebut dan kenal maksud tersebut sebatas menghibur semata...

Thursday, March 28, 2013

cara melakukan test dan ukur terhadap program iklan


sadarkan Anda bahwa tidak semua iklan itu menghasilkan! bagaimana cara praktis melakukan test dan ukur ?
1. gunakan no kontak yang berbeda di setiap iklan
2. setiap ada respon telp masuk, ditanyakan berasal dari mana infonya
3. setiap bertemu pembeli tanya juga dari mana tahu info tersebut
4. survei kepada pelanggan
5. ada form pada saat online atau offline
6. Bandingkan rasio biaya yang dikeluarkan dengan prospek yang diperoleh menjadi data Rp/prospek
7. Bandingkan juga rasio biaya akuisisi perkonsumen yaitu biaya iklan/jumlah konsumen
Dengan melakukan cara ini kita bisa membuat budget iklan unlimited (tak terbatas), selama masih menguntungkan dilanjutkan, dan jika dibawah standar bisa dihentikan

PENGANTAR ZAKAT


PENGANTAR ZAKAT

1. Makna Zakat
Menurut Bahasa(lughat), zakat berarti : tumbuh; berkembang; kesuburan atau bertambah (HR. At-Tirmidzi) atau dapat pula berarti membersihkan atau mensucikan (QS. At-Taubah : 10)

Menurut Hukum Islam (istilah syara), zakat adalah nama bagi suatu pengambilan tertentu dari harta yang tertentu, menurut sifat-sifat yang tertentu dan untuk diberikan kepada golongan tertentu (Al Mawardi dalam kitab Al Hawiy)

Selain itu, ada istilah shadaqah dan infaq, sebagian ulama fiqh, mengatakan bahwa sadaqah wajib dinamakan zakat, sedang sadaqah sunnah dinamakan infaq. Sebagian yang lain mengatakan infaq wajib dinamakan zakat, sedangkan infaq sunnah dinamakan shadaqah
2. Hukum Zakat
Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah (seperti shalat, haji, dan puasa) yang telah diatur secara rinci dan paten berdasarkan Al-Qur’an dan As Sunnah, sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan ummat manusia.
3. Macam-macam Zakat
a. Zakat  Fitrah.
b. Zakat Maal (harta).
Menurut bahasa (lughat), harta adalah segala sesuatu yang diinginkan sekali sekali oleh manusia untuk memiliki, memanfaatkan dan menyimpannya
Menurut syar\'a, harta adalah segala sesuatu yang dapat dimiliki (dikuasai) dan dapat digunakan (dimanfaatkan) menurut ghalibnya (lazim).

Harta (maal) yang Wajib di Zakati

Binatang Ternak
Hewan ternak meliputi hewan besar (unta, sapi, kerbau), hewan kecil (kambing, domba) dan unggas (ayam, itik, burung).
Emas Dan Perak
Emas dan perak merupakan logam mulia yang selain merupakan tambang elok, juga sering dijadikan perhiasan. Emas dan perak juga dijadikan mata uang yang berlaku dari waktu ke waktu. Islam memandang emas dan perak sebagai harta yang (potensial) berkembang. Oleh karena syara\' mewajibkan zakat atas keduanya, baik berupa uang, leburan logam, bejana, souvenir, ukiran atau yang lain.
Termasuk dalam kategori emas dan perak, adalah mata uang yang berlaku pada waktu itu di masing-masing negara. Oleh karena segala bentuk penyimpanan uang seperti tabungan, deposito, cek, saham atau surat berharga lainnya, termasuk kedalam kategori emas dan perak. sehingga penentuan nishab dan besarnya zakat disetarakan dengan emas dan perak.
Demikian juga pada harta kekayaan lainnya, seperti rumah, villa, kendaraan, tanah, dll. Yang melebihi keperluan menurut syara\' atau dibeli/dibangun dengan tujuan menyimpan uang dan sewaktu-waktu dapat di uangkan. Pada emas dan perak atau lainnya yang berbentuk perhiasan, asal tidak berlebihan, maka tidak diwajibkan zakat atas barang-barang tersebut.
Harta Perniagaan
Harta perniagaan adalah semua yang diperuntukkan untuk diperjual-belikan dalam berbagai jenisnya, baik berupa barang seperti alat-alat, pakaian, makanan, perhiasan, dll. Perniagaan tersebut di usahakan secara perorangan atau perserikatan seperti CV, PT, Koperasi, dsb.
Hasil Pertanian
Hasil pertanian adalah hasil tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang bernilai ekonomis seperti biji-bijian, umbi-umbian, sayur-mayur, buah-buahan, tanaman hias, rumput-rumputan, dedaunan, dll.
Ma-din dan Kekayaan Laut
Ma-din (hasil tambang) adalah benda-benda yang terdapat di dalam perut bumi dan memiliki nilai ekonomis seperti emas, perak, timah, tembaga, marmer, giok, minyak bumi, batu-bara, dll. Kekayaan laut adalah segala sesuatu yang dieksploitasi dari laut seperti mutiara, ambar, marjan, dll.
Rikaz
Rikaz adalah harta terpendam dari zaman dahulu atau biasa disebut dengan harta karun. Termasuk didalamnya harta yang ditemukan dan tidak ada yang mengaku sebagai pemiliknya.

Wednesday, March 20, 2013

Allah Menjawab AL-FATIHAH Kita pada saat kita membaca surah Al-Fatihah sewaktu kita Shalat,

Allah Menjawab AL-FATIHAH Kita pada saat kita membaca surah Al-Fatihah sewaktu kita Shalat,

Bismillahir-Rah­ maanir-Rahim 

Banyak sekali orang yang cara membacanya tegesa-gesa tanpa spasi, dan seakan-akan ingin cepat menyelesaikan Shalatnya. Padahal disaat kita selesai membaca satu ayat dari surah Al-Fatihah tersebut, Allah menjawab setiap ucapan kita.

Dalam Sebuah Hadits Qudsi Allah SWT ber-Firman :

"Aku membagi Shalat menjadi dua bagian, untuk Aku dan untuk Hamba-Ku".

■ Artinya, tiga ayat diatas Iyyaka Na'budu Wa iyyaka nasta'in adalah Hak Allah, dan tiga ayat kebawahnya adalah urusan Hamba-Nya.

■ Ketika Kita mengucapkan "Alhamdulillahi­ Rabbil 'alamin". Allah menjawab :"Hamba-Ku telah memuji-Ku".

■ Ketika kita mengucapkan "Ar-Rahmanir-Ra­him", Allah menjawab : "Hamba-Ku telah mengaagungkan-K­u".

■ Ketika kita mengucapkan "Maliki yaumiddin", Allah menjawab : "Hamba-Ku memuja-Ku"

■ Ketika kita mengucapkan “Iyyaka na’ budu wa iyyaka nasta’in” , Allah menjawab : “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku”.

■ Ketika kita mengucapkan “Ihdinash shiratal mustaqiim, Shiratalladzina­ an’amta alaihim ghairil maghdhubi alaihim waladdhooliin.”­ Allah menjawab : “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku. Akan Ku penuhi yang ia minta.” (H.R. Muslim dan At-Turmudzi)

■ Berhentilah sejenak setelah membaca setiap satu ayat. Rasakanlah jawaban indah dari Allah karena Allah sedang menjawab ucapan kita.

■ Selanjutnya kita ucapkan "Aamiin" dengan ucapan yang lembut, sebab Malaikatpun sedang mengucapkan hal yang sama dengan kita.

■ Barang siapa yang ucapan “Aamiin-nya” bersamaan dengan para Malaikat, maka Allah akan memberikan Ampunan kepada-Nya.”

(HR Bukhari, muslim, Abu Dawud)

Pengertian Zakat


Arti Zakat:
Menurut bahasa, kata “zakat” berarti tumbuh, berkembang,
subur atau bertambah. Dalam Al-Quran dan hadis
disebutkan, “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan
sedekah” (QS. al-Baqarah[2]: 276); “Ambillah zakat dari
sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan
dan menyucikan mereka” (QS. at-Taubah[9]: 103);
“Sedekah tidak akan mengurangi harta” (HR. Tirmizi).
Menurut istilah, dalam kitab al-Hâwî, al-Mawardi
mendefinisikan zakat dengan nama pengambilan tertentu
dari harta yang tertentu, menurut sifat-sifat tertentu, dan
untuk diberikan kepada golongan tertentu.
Adapun kata infak dan sedekah, sebagian ahli fikih
berpendapat bahwa infak adalah segala macam bentuk
pengeluaran
(pembelanjaan), baik untuk kepentingan
pribadi, keluarga, maupun yang lainnya. Sementara kata
sedekah adalah segala bentuk pembelanjaan (infak) di
jalan Allah. Berbeda dengan zakat, sedekah tidak dibatasi
atau tidak terikat dan tidak memiliki batasan-batasan tertentu.
Sedekah, selain bisa dalam bentuk harta, dapat juga
berupa
sumbangan tenaga atau pemikiran, dan bahkan
sekadar senyuman.
Arti Zakat:
Menurut bahasa, kata “zakat” berarti tumbuh, berkembang,
subur atau bertambah. Dalam Al-Quran dan hadis
disebutkan, “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan
sedekah” (QS. al-Baqarah[2]: 276); “Ambillah zakat dari
sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan
dan menyucikan mereka” (QS. at-Taubah[9]: 103);
“Sedekah tidak akan mengurangi harta” (HR. Tirmizi).
Menurut istilah, dalam kitab al-Hâwî, al-Mawardi
mendefinisikan zakat dengan nama pengambilan tertentu
dari harta yang tertentu, menurut sifat-sifat tertentu, dan
untuk diberikan kepada golongan tertentu.
Adapun kata infak dan sedekah, sebagian ahli fikih
berpendapat bahwa infak adalah segala macam bentuk
pengeluaran
(pembelanjaan), baik untuk kepentingan
pribadi, keluarga, maupun yang lainnya. Sementara kata
sedekah adalah segala bentuk pembelanjaan (infak) di
jalan Allah. Berbeda dengan zakat, sedekah tidak dibatasi
atau tidak terikat dan tidak memiliki batasan-batasan tertentu.
Sedekah, selain bisa dalam bentuk harta, dapat juga
berupa
sumbangan tenaga atau pemikiran, dan bahkan
sekadar senyuman.

Monday, March 18, 2013

WANITA MUALAF CHINA MASUK ISLAM


WANITA MUALAF CHINA MASUK ISLAM Kisah cerita di bawah ini judul aslinya : Kisah Cinta Sejati Wanita Mualaf, kisah cerita ini cukup panjang dan mengharu biru dan bila Anda ingin membaca kisah ini secara serius tolong sediakan tisu. Pesan buat Anda : jangan pernah malas untuk membaca karena dengan membaca kamu akan terhindar dari segala macam kebodohan, kesombongan, fitnah, mencampuri urusan orang lain dan sebagainya. Insyah Allah kedepannya Anda akan menjadi orang bijaksana.

Sebelum mulai, izinkan aku mohon maaf bila ada pihak tak berkenan terutama keluargaku. Untuk itu nama dan tempat disamarkan. Aku ucapkan terimakasih untuk Retno (samaran) mahasiswi Universitas T yang telah sudi menulis. Semoga menginspirasi pembaca atau menguatkan orang yang mengalami seperti aku. Allah limpahkan rahmat dan Hidayah-NYa pada kita, amiin!.

Profile

Panggil aku Mawar usia 30-an lahir di kota P, pulau di seberang pulau Jawa sebagai bungsu dari 4 bersaudara. Kami keluarga Cina generasi ke-4 imigran ke Indonesia. Kakek buyut pendatang dari negeri jauh di utara pada awal abad 20.

Menurut cerita, kakek buyut berjualan kebutuhan pokok gula, garam beras dll, keluar-masuk kampong dengan pikulan. Bisnis keluarga berkembang pesat setelah pemerintah menggalakkan usaha yang dilakukan bangsa sendiri (pribumi).

Saat itu ada istilah Ali-Baba. Ali panggilan pribumi dan Baba / pebisnis Cina. Pengusaha pribumi diberi kemudahan izin usaha bahkan izin impor, tapi umumnya kesulitan modal. Sementara banyak etnis Cina modalnya kuat membeli izin usaha dari pribumi, sehingga memudahkan bisnis expor-impor ke Singapura, Malaysia dan Hongkong yang dikuasai etnis kami.

Bisnis keluarga makin besar, merambah semua bidang; pertambangan, emas, perkebunan dan lainnya. Kekayaan keluarga kami diatas rata-rata orang kaya Indonesia, above than ordinary rich.

Harta keluarga amat melimpah hingga orangtua cemas seandainya kami sekeluarga (tiba-tiba) mati dan tidak ada yang mengurus harta kami. Untuk itu kami sekeluarga tidak pernah melakukan perjalanan pesawat bersama-sama. Bila liburan bersama, biasanya kami dibagi 2-3 flight. Papa-mama satu pesawat sisanya dibagi 2 flight. Sehingga bila terjadi musibah, ada anggota keluarga yang tetap melanjutkan bisnis.

Aku bercerita tentang keluarga sebab sangat terkait dengan kisah selanjutnya.

Papa lahir dan dibesarkan di kota P. Setelah lulus SMA studi bisnis di negeri H (Hongkong). Begitu kembali papa menjadi businessman handal, banyak relasinya di berbagai negara. Papa rendah-hati, pendiam, bicara terukur dan seperlunya serta jarang marah. Mama dari pulau lain yang menjadi karyawati perusahaan kakek sebelum bertemu papa. Mama orangnya keras, pintar, lincah, banyak pergaulan hingga kadang kami fikir, papa sepertinya takluk pada mama.

Banyak kebijakan perusahaan berasal dari ide mama dan selalu sukses. Keduanya memang pasangan serasi dan saling mengisi.

Mengenal Islam

Masa kecilku penuh kebahagiaan. Dari SD hingga SMA aku sekolah swasta terkemuka, siswanya banyak anak bupati, gubernur atau pejabat. Aku pun berbaur tanpa memandang golongan, agama dan ras. Kadang aku diundang ke rumah mereka (anak bupati/gubernur) sehingga kenal dekat keluarganya dan kelak bermanfaat buat perusahaan kami.

Di sekolahku ada pelajaran agama untuk setiap pemeluknya. Jika ada pelajaran agama tertentu, penganut agama lain diizinkan keluar, tetapi boleh juga tinggal. Misalnya ada pelajaran Islam, aku lebih suka tinggal di kelas mendengarkan apa yang diajarkan.

Aku non-Muslim, setiap minggu ke tempat ibadah kami, tetapi aku lebih tertarik dengan Islam. Ada semacam panggilan dari hati paling dalam, Awalnya kupikir hanya perasaan ingin-tahu. Tapi setiap mendengar adzan, hati aku selalu bergetar.

Rumah kami sangat besar. Sering aku sendirian, orangtua sibuk di Jakarta dan hanya beberapa hari di rumah dalam sebulan. Kakak-kakakku masih kuliah di LN, sehingga rumah dengan 6 kamar besar, hanya dihuni aku sendiri. Pembantu, sopir dan satpam tinggal di pavilion terpisah dengan rumah induk. Di kesunyian hati, aku merasa sejuk setiap mendengar ayat Quran yang kadang tidak sengaja aku dengarkan di TV.

Aku makin tertarik dengan pelajaran Islam. Melihat ibu guru mengenakan kerudung dan wajah bersih bersinar membuat hati merasa sejuk. Dengan melihat wajah ibu guru saja, aku merasakan damai. Tanpa sadar akupun mencatat apa yang diajarkan, aku hapal ayat-ayat pendek. Semua terjadi begitu saja dan tak bisa dicegah. Pernah ibu guru menghampiri aku yang secara refleks sedang mencatat pelajaran tentang HAJI di papan tulis.

Beliau tahu aku non-muslim. Begitu mendekati tempat duduk aku. Jantung berdebar keras membayangkan diusir dari kelas. Ternyata hanya tersenyum ramah melihat catatanku. "Insya Allah kelak Mawar bersama ibu melaksanakan ibadah Haji ya…."

Hubunganku dengan Ibu Aisyah (samaran) makin akrab, aku tidak sabar menanti hari pelajarannya. Hubungan itu bagai anak dan ibu. Meski aku juga tetap mengikuti pelajaran agamaku, tapi lebih banyak melamun bahkan tidak mencatat sama sekali.

Sebagai gadis remaja tinggi 160 cm sedang mekar dan giat cari pacar. Banyak komentar teman; tubuhku indah, proporsional, wajah oriental dan akan banyak menarik perhatian laki. Tapi saat itu aku tak tertarik dengan pria seetnis. Sebaliknya setiap Jumat aku suka melihat siswa muslim ibadah shalat Jumat, hati langsung bergetar membayangkan andai salah satunya mau jadi pacarku. Dengan wajah bersih bersinar, basah tetesan air wudhu, melangkah ke masjid di seberang sekolah Ah...! Indahnya membayangkan wajah-wajah tersebut.

Aku tahu diri, mana ada pribumi yang mau menjadi pacarku. Banyak yang masih membedakan ras. Pacaran dengan cina dianggap memalukan dan menjadi cemohan.

Aku pernah berpacaran dengan anak bupati. Dia memutuskan hubungan hanya karena ayahnya calon Gubernur yang tidak mau anggota keluarga bisa menghambat pencalonan, seperti anaknya berpacaran dengan cina. Alasannya sangat mengada-ada tapi aku sadar; orangtuanya tentu tidak rela anaknya berhubungan terlalu jauh denganku yang juga beda agama.

Tapi hatiku sudah bulat kelak punya suami pribumi bahkan bersedia masuk Islam. Keputusan ini kelak membawa hidupku melewati perjalanan penuh ujian dan cobaan.

Studi ke Australia dan Amerika

Lulus SMA aku study ke Aussie (Australia) dan Amerika mengikuti 2 kakakku. Tak banyak yang perlu diceritakan. Hampir 5 tahun kemudian aku kembali dengan gelar Master dan mengabdi untuk bisnis keluarga. Dalam waktu singkat profit perusahaan meningkat pesat, terus membesar - merambah banyak sektor bisnis. Aku punya akses ke para elite daerah, karena semasa sekolah aku sudah mengenal keluarganya. Semua urusan perizinan aku selesaikan dengan mudah.

Aku masih single di pertengahan usia 20-an. Banyak pria berusaha mendekatiku, dari pengusaha muda sukses hingga pemilik perusahaan besar. Namun hatiku tidak bergetar sama sekali. Mencari suami itu mudah tapi aku ingin mencari soulmate.

Romantisme dalam Islam

Suatu hari kantor mendapat staf baru dari kantor cabang di Jawa, 3 tahun lebih tua dariku, wajah bersih dan etnis Jawa. Tutur-kata lembut, sopan, tinggi proporsional dan ahhh...! Ini dia. Dia muslim taat. Wanita sekantor tidak habisnya membicarakan dan berlomba mendapatkan perhatiannya. Menurut laporan - dia amat rajin, jujur, berprestasi hingga dipromosikan ke posisi lebih tinggi dan satu divisi denganku.

Awalnya aku jaga image sebagai anak Big Boss. Lama-lama hati enggak bisa bohong,..sedikit demi sedikit namun pasti...aku jatuh cinta. Suatu saat kami semobil dari kantor gubernur. Tiba-tiba dia meminta izin shalat Ashar di Masjid Raya. Dari dalam mobil, kucermati ia berwudhu, melangkah ke masjid, shalat...Ahhh!. Andai saja aku kelak bisa mengikuti di belakangnya.

Awalnya kami memanggil secara formal 'Pak' dan 'Ibu'. Tapi lama-lama secara tak sengaja aku memanggil "Mas" karena aku sering melihat orang Jawa memanggil yang lebih tua, suami atau kakak dengan sebutan "Mas". Dia rikuh, tetapi lama-kelamaan terbiasa. Tapi itu aku lakukan bila hanya berdua, tidak di kantor. Aku meminta dipanggil 'Dik' bukan 'Ibu Mawar.'

Seperti pepatah Jawa, "Witing tresno jalaran kulino" terjemahan bebas "Cinta tumbuh karena terbiasa selalu bersama." Bayangkan bagaimana awal cinta kami!!!

Kami duduk di belakang sopir mobilku. Awalnya membahas berkas kerja, kadang tidak sengaja tangan kami bersentuhan. Dia secara sopan segera menarik tangannya dan minta maaf. Ahh!...sebal rasanya. Padahal aku yang menginginkan. Tapi itu tidak berlangsung lama, Akhirnya dia takluk. Aku biarkan tangannya memegang berkas lalu aku pura-pura membahas sambil tanganku menyentuh jari dan tangannya. Aku tidak pandai pura-pura. Dengan berani kugenggam jemarinya, lama-lama dia (sebut saja Mas Fariz) merespon, menggenggam tanganku...ahh!...!

Sering aku pura-pura minta supir kembali dari suatu tempat, seolah ada yang tertinggal ... padahal hanya ingin berlama-lama dengan dia.

Suatu saat aku pura-pura ketinggalan sesuatu, meminta sopir ke rumah. Begitu memasuki rumah orangtuaku, wajah Mas Fariz pucat. Dia gugup karena khawatir papa (Big Boss) marah jika mengetahui pada jam kerja mampir ke rumahnya. Aku bilang tidak perlu takut, bukankah anak Big Boss yang membawanya.

Setahun berlalu. Hubungan kami semakin erat tapi dia belum menyatakan cinta. Mungkin takut ditolak apalagi beda agama. Hingga suatu saat dia menelpon mengajak bertemu di restoran luar kota. Dia meminta datang sendirian tanpa sopir.

Di restoran itu dia menyatakan cinta...langsung saja kuterima. Kukatakan aku bersedia memeluk Islam dan sejak lama ingin masuk Islam, jadi mas Fariz semoga menjadi pembimbingku. Airmatanya meleleh. Seumur hidup baru kali ini seorang pria berlinangan airmata karena aku. Aku tidak kuasa menahan airmata dan yakin mendapatkan 'Soulmate.'

Di kantor kami bekerja seperti biasa. Tapi di luar kantor kami sepasang kekasih. Dia mengajari shalat dan sedikit doa. Dia memang lelaki taat, menjaga kesopanan dan tidak pernah melewati batas. Sehingga kadang aku yang menggoda, namun dia selalu bilang, sabar!...tunggu waktunya. Seribu kali sayang, serapat apapun ditutupi, sedikit demi sedikit bocor juga rahasia kami hingga papa tahu ................

Tantangan Keluarga

Suatu hari tiba-tiba papa datang ke ruangan aku, padahal amat sangat jarang terjadi, jika ada keperluan biasanya aku dipanggil. Mulanya papa tidak menanyakan hubungan aku dengan mas Fariz, tetapi sedikit demi sedikit topiknya mengarah kesana. Akhirnya papa menanyakan kebenaran hubungan itu. Aku tidak sanggup menjawab, wajah aku tertunduk. Papa menatap dan menunggu jawaban aku.

Aku tidak sanggup berbohong atau menyangkal, sebaliknya jika bilang "iya" aku khawatirkan karir Mas Fariz. Aku hanya bisa menangis ... Esoknya, Mas Fariz tidak hadir, dia dipindahkan ke Jawa. Akupun kehilangan kontak.

Seminggu kemudian mas Fariz bercerita di telpon bahwa setelah papa menemuiku, dia langsung menemuinya. Esok paginya dia harus kembali ke kantor lama. Keadaan semakin parah, setiap karyawan di kantornya sudah tahu hubungan kami. Banyak tuduhan kalau mas Fariz mengincar harta dan kedudukan dengan memacariku. Berulangkali dia sebut nama Allah, bersumpah, cintanya kepadaku bukan karena itu.

2 minggu kemudian dia resign, tetapi kami masih berhubungan telpon. Dia mencari pekerjaan di perusahaan yang punya cabang di kota P agar bisa menemui aku. 3 bulan kemudian dia mendapatkannya dengan gaji jauh lebih kecil. Aku amat terharu, dia korbankan karirnya demi aku.

Kami pun bebas berhubungan tidak peduli perkataan orang di kantor, tapi papa kembali mengetahui dan kali ini mama turun tangan.

Mereka tidak bedakan ras dan tidak keberatan bergaul dengan siapapun, tapi tidak bisa diterima jika aku masuk Islam dan mereka sudah curiga. Maka kujelaskan, aku sudah dewasa untuk mengambil keputusan hidup tanpa tergantung papa-mama - jawaban yang membuat mereka murka.

Mereka berkata, banyak orang rela mati demi merasakan rumah mewah, sopir tersedia tiap saat, mobil mewah, uang melimpah dan dihormati. Mereka katakan, tanpa mereka aku tidak akan pernah bisa memperoleh kehidupan seperti ini. Aku hanya menangis. Tapi hatiku bertekad apapun yang terjadi aku tidak akan meninggalkan Mas Fariz.

Aku giat mendalami Islam. Saat istirahat kantor, aku pergi ke tokobuku besar di Mal untuk membaca buku Islam. Pernah aku mengajak rekan kantor ke tokobuku. Aku langsung ke rak buku Islam, dia ingatkan kalau aku ada di bagian rak buku Islam. Aku bilang memang benar, aku mau membaca tentang Islam.

Klimaks

Kedua kakak laki-laki aku menikah dan menetap di Jakarta menjalankan bisnis kami dan papa-mama sekarang lebih banyak tinggal di kota kami bersama kakak perempuanku dan aku. Tapi hubungan aku dengan papa-mama semakin renggang, kakakku pun sudah terprovokasi dan menjauh.

Aku dianggap bukan bagian keluarga dan tak diajak makan bersama di meja makan. Pembantu disuruh memanggilku untuk makan bila mereka selesai makan. Makanan yang ada adalah sisaan mereka dan pembantu tidak diperbolehkan menambah. Akhirnya aku makan makanan sisa.

Jika mereka makan ayam, aku makan ceker dan kepala saja. Bayangkan rasanya sakit hati. Aku bersabar dan mas Fariz selalu mengingatkan untuk berbakti pada orangtua. Bisa saja aku akan di restoran termahal di kota P.

Kakak perempuanku sebenarnya kasihan padaku, sehingga kadang dia menyimpan sebagian makanan yang baru dimasak. Sehingga pada saat mama-papa selesai makan, diam-diam dihidangkan untuk aku. Secara tidak terduga, mereka kembali ke meja-makan dan memergoki. Langsung mama rebut piringnya dan melemparkan ke lantai. Sambil menyindir tidak perlu kasihan sebab aku sanggup hidup tanpa diberi makan mama-papa.

Ohh..! Mereka rupanya sudah amat membenci. Hancur berkeping hati aku. Aku hanya menangis tetapi tidak menyesalI dan aku akan tetap bertahan.

Mas Fariz menyarankan bicara baik-baik agar papa-mama luluh. Suatu malam ada kesempatan mendatangi mereka dan berbicara. Dengan tutur baik aku meminta maaf. Aku tumpahkan perasaan semuanya. Tapi justru itu membuat mereka bertambah murka. Mereka tuduh aku kena sihir dan menyarankan aku sadar.

Ya Allah! Aku sehat, Insya Allah tidak ada satupun sihir. Semua keinginan murni dari panggilan jiwa yang tidak bisa aku cegah. Aku jelaskan lagi, bahwa aku sudah dewasa hingga apapun keputusan bisa kupertanggung-jawabkan. Aku bisa mandiri jika dikehendaki. Pendirian mereka pun tetap bahkan menantang, jika sanggup hidup mandiri, sekarang juga serahkan seluruh harta yang aku dapatkan selama hidup dengan mereka.

Karena tekad bulat, malam itu seluruh kartu credit, ATM, buku bank aku serahkan. Uang yang aku punya hanya yang tinggal di dompet. Sepertinya tinggal menunggu waktu untuk meninggalkan rumah. Esok paginya aku ada keperluan untuk membuka lemari besi tempat penyimpanan surat berharga keluarga. Berulangkali mencoba, aku tidak bisa membukanya.

Ternyata nomor kombinasinya diubah. Padahal ada barang pribadi aku: Ijasah, perhiasan dan lain. Aku telpon papa tapi jawabannya sinis. Papa menyindir kalau sanggup hidup mandiri, mengapa mau membuka lemari besi keluarga, pasti ada barang yang mau dijual. Aku dikucilkan. Mereka menyiksa dengan caranya sehingga aku menyerah. Aku mengadu ke mas Fariz dan mengatakan akan minggat. Dia diam, lalu berpesan jangan sampai putus hubungan keluarga.

Beberapa hari kemudian aku tinggalkan rumah dan kos di dekat kantor. Aku berpamitan baik-baik pada mama-papa. Tetapi mereka menoleh pun tidak. Aku masih ada cukup uang di dompet. Aku bersumpah tidak akan meminta uang mereka.

Aku bertekad hidup mandiri. Selama bekerja di perusahaan papa, secara formal aku digaji sesuai dengan posisiku. Tapi disamping itu setiap bulan, aku mendapat uang-saku dari papa hampir 20x lipat gaji resmi. Sehingga penghasilan sebulan cukup untuk hidup mewah selama setahun. Seluruh simpanan bank, mencapai 10 digit. Mungkin cukup biaya seumur hidup.

Sekarang aku tetap bekerja dengan harapan masih digaji. Tapi akhir bulan aku tidak mendapat sepeserpun. Saat kutanyakan ke pembayaran gaji, ada perintah menahan gajiku. Ya Allah, mereka lakukan cara apapun agar menyerah. Saat itu juga kutinggalkan perusahaan papa selamanya.

Start from Zero

Saat kuadukan ke mas Fariz dia teramat sedih dan meminta maaf, karena dia hidupku menderita. Dia rela andai aku tak kuat untuk mundur. Aku peluk dia dan kupastikan keputusanku tidak berubah. Akupun semakin ingin hidup bersamanya. Saat itu hanya dia sandaranku. Dengan berurai airmata, dia tanya lagi, apakah rela menjadi muslimah dan menjadi istrinya. Kuciumi tangannya kukatakan kukorbankan kehidupanku hanya untuk bisa hidup bersamanya dan tidak akan menyesali.

Singkat cerita, dengan diantar mas Fariz aku mengucapkan kalimat syahadat di sebuah masjid disaksikan imam dan beberapa jemaah masjid. Dia mengajak segera menikah di kota kelahirannya. Kebetulan tugasnya dipindahkan ke pulau Jawa.

Sebelum menikah kami datangi rumah papa-mama. Tapi satpam di pintu gerbang mengatakan kalau dia diperintahkan tidak boleh membuka pintu bila kami datang. Sebenarnya ia mau membuka pintu. Tapi aku larang, khawatir mencelakai pekerjaan Biarlah aku saja yang menderita. Aku tinggalkan secarik surat yang isinya mohon doa restu bahwa aku akan menikah dengan Mas Fariz. Aku beritahukan ke pak satpam aku sudah muslimah. Matanya berkaca-kaca saat kukatakan aku mualaf.

Keluarga mas Fariz menanyakan ketidakhadiran keluargaku di pernikahan kami. Tapi setelah mas Fariz bercerita, mereka memahami. Kami menikah secara sederhana. Keluarganya amat sangat menerimaku dengan hangat tanpa mempermasalahkan keturunan Cina. Ibu mertuaku amat sayang kepadaku. Aku amat sangat bahagia menjadi istrinya.

Aku hidup di rumah sederhana, kulalui dengan penuh kebahagiaan dan aku tidak mengeluh sedikitpun dengan yang mas Fariz berikan. Aku tidak lagi bekerja, karena aku ingin mengabdi pada suamiku. Disamping itu semua ijasah masih tersimpan di lemari besi, aku tidak bisa melamar pekerjaan. Aku pun ingin membuktikan bisa mandiri dengan suamiku.

Mas Fariz amat sangat menyayangiku tiap pagi sebelum berangkat kantor dia memelukku. Tiap hari kubawakan 'lunch box' makan siang karena aku tidak mau dia makan makanan masakan orang lain. Aku sangat posesif, ingin memiliki dan melayani secara total. Tiap hari aku bangun sebelum dia bangun dan tidur setelah dia benar-benar tidur untuk memastikan dia sudah benar-benar tidak perlu aku layani lagi. Aku siapkan celana, baju, kaus kakinya tiap pagi sebelum berangkat kerja. Sehingga dia tidak perlu memikirkan pakaian apa yang harus dia pakai. Bahkan aku potong kukunya bila sudah panjang. Dia kujadikan pangeran bagi diriku.

Tiap malam sebelum tidur, kami ngobrol dan saling mengajarkan bahasa. Dia mengajari bahasa jawa, sedangkan aku mengajari bahasa mandarin. Dia amat cepat belajar mandarin dalam waktu singkat dia menguasai kata-kata yang umum diucapkan, kadang mengajakku bicara mandarin di rumah. Memang perusahaan tempatnya bekerja milik etnis Cina dan banyak berhubungan dengan keturunan Cina, sehingga bila berbahasa mandarin akan memberi keuntungan tambahan.

Suatu saat dia pulang membawa motor, kantornya memberi pinjaman cicilan motor. Memang hanya motor, tapi aku bahagia sekali dengan yang dia dapatkan. Berulangkali dia minta-maaf tak bisa membeli mobil seperti yang pernah kumiliki. Aku katakan motor yang kita miliki jauh lebih mewah dari mobilku dulu. Karena motor ini bukan sekedar dibeli dengan uang, tapi juga dengan cinta.

Kehidupan perkawinan kami teramat indah, kalau di rumah nyaris kami tidak bisa berjauhan. Tiap hari bagi kami adalah bulan madu. Setahun kemudian lahir anak kami. Bayi itu sebut saja 'Faisal'. Mas Fariz yang membacakan Azan dan iqomat sesaat setelah lahir. Aku merasa lengkap kebahagiaanku. Setiap hari bertambah bahagia bisa merasakan 2 orang "Fariz" dalam rumahku. Saat mas Fariz ke kantor, aku di temani Fariz kecil. Aku mencintai 2 orang yang sama darah dagingnya.

3 tahun anak kami hadir. Mas Fariz bercita-cita mendatangi orangtuaku, oma-opanya Faisal. Dia ingin perkenalkan cucu mereka dan menyatukan aku dengan papa-mama. Dia berharap dengan kehadiran Faisal, akan meluluhkan hati orangtuaku. Tapi tiap menelpon, papa-mama bersikap seperti dulu. Bahkan waktu kukatakan bahwa mereka punya cucu dariku, mereka menjawab, kalau mereka tak merasa punya keturunan dariku…Ohh! malangnya anakku. Aku teramat sedih, teganya papa-mama. Aku maklumi masih membenciku, tapi jangan pada anakku, cucu mereka.

Tidak Putus Dirundung Malang

Dia yakin papa-mama akan menerima kami. Sebelum harapan terpenuhi, musibah mulai datang ....

Suatu hari suamiku pulang lebih awal karena merasa nggak enak badan, seperti masuk angin. Aku menyuruhnya segera istirahat, tidur dan memberi obat penghilang sakit. Malamnya tubuh panas menggigil. Keesokannya aku bawa ke dokter dan dikatakan hanya demam biasa sehingga hanya diberi obat penurun panas. Tapi malamnya tubuh tetap panas, menggigil dan mengigau. Dia menolak untuk dibawa ke RS bilangnya demam biasa.

Hari ke-4 kondisinya parah dan pingsan, dari hidung keluar darah. Di RS Hasil periksa darah, trombosit tinggal 26.000 normalnya diatas 150.000. Suamiku kena demam berdarah, Dokter menyalahkan kenapa tak segera dibawa ke RS lebih awal, karena serangan terberatnya di hari 5. Kalau kondisi tidak kuat, amat berbahaya.

Hari ke 5 makin parah, napasnya berat, trombositnya tidak naik. Malam itu setengah mengigau, dia memanggilku, aku genggam tangannya, aku dekati telingaku ke mulutnya, aku dengar dia coba ucapkan sesuatu. Air matanya meleleh. Dia ucapkan "Maafkan aku" Aku tenangkan dia, kalau tidak ada yang perlu dimaafkan. Aku ikhlas mendampinginya. Setelah mendengar kata_kataku dia tenang, dengan 1 tarikan napas dia ucapkan "La ilaaha illa llaah" lalu meninggal dalam pelukanku.

Aku ingat ucapannya, jika Allah izinkan, dia ingin meninggal di pelukanku. Aku memarahi dia, jangan bilang seperti itu. Tapi dia serius, kalau dia tak sanggup kalau aku meninggalkannya. Ternyata Allah kabulkan. Orang yang aku jadikan sandaran hidup telah pergi. Tidak terkira sedih hatiku. Andai tidak ingat anakku, aku ingin menyusul Mas Fariz.

Mas Fariz jujur dan baik, seluruh rekan kerjanya dan big boss hadir melayat. Kantor memberi santunan 4x gaji, ditambah uang duka. Aku ditawari kerja di perusahaan tersebut. Tapi aku rasa setengah nyawaku hilang. Selama 3 bulan berduka, aku tidak sanggup melakukan apapun.

Sementara aku di rumah mertua agar Faisal ada yang mengasuh. Rumah dan motor dijual, karena tidak sanggup kubayangkan kenangan Mas Fariz. Hampir setengah tahun di rumah mertua, aku putuskan kembali ke kota asalku. Sebenarnya ibu mertua amat baik dan penyayang. Tapi aku tahu diri tidak mungkin bergantung ke siapapun. Aku harus mandiri demi anakku satu-satunya.

Di kota asalku aku mengontrak rumah dan membuka toko kecil. Mungkin karena masih berduka dan terbayang suami hingga kurang mikirkan usahaakhirnya bangkrut. Uang habis untuk membayar tagihan suplier.

Aku sebenarnya tidak pernah putus asa apapun aku jalani asal halal. Pernah jadi pelayan restoran beberapa bulan dan berhenti karena anakku tak ada yang menjaga. Akhirnya aku kehabisan uang tak sanggup bayar kontrakan. Dengan koper isi pakaian dan menggendong anakku berjalan tanpa tujuan. Aku bingung akan kemana. Pernah terlintas di benakku untuk kembali ke keluargaku. Tapi dengan kondisi ini mereka pasti merasa menang, tertawa terbahak dan mengejekku seumur hidupku bahwa aku gagal memilih jalan hidup.

Dibawah Naungan Islam

Ditengah perasaan putus asa, kuteringat masjid tempat aku pertama kali mengucapkan kalimat syahadat. Masjid itu bukan Masjid Raya di kota kami, tapi masjid tua bersejarah, maka banyak jemaah berziarah. Aku berpikir, dulu aku memulainya dari masjid itu, sehingga kalaupun jalan hidupku berakhir aku ingin di masjid itu pula. Aku datangi masjid tersebut Dan aku shalat mohon petunjuk. Anakku kelelahan tertidur di sampingku.

Aku tidak punya uang untuk membeli makanan dan hanya bisa menangis. Rupanya tangisku didengar seorang bapak dan beliaulah imam masjid tersebut dan dia pula yang dulu membimbing aku membaca syahadat. Aku tidak lupa dengan wajahnya tetapi dia pasti tidak ingat, karena wajahku tidak sesegar dulu lagi. Sewaktu aku perkenalkan diriku dan aku katakan bahwa aku dulu mualaf yang beliau bimbing, dia langsung ingat tapi juga kaget dengan kondisiku seperti ini.

Akhirnya aku ceritakan semuanya pada beliau, sebab aku merasa tidak ada lagi orang di dunia ini yang aku jadikan sandaran hidupku.

Setelah mendengar kisahku dia menyuruhku jangan pergi - tetap tinggal di masjid. Beliau menyuruh seorang jemaah membelikan makanan untuk aku dan anakku. Sebentar kemudian dia meninggalkan aku sambil berpesan akan segera kembali (rupanya dia mencari tempat untuk aku tinggali). Tidak lama beliau kembali. Sambil tersenyum dia katakan, mulai malam ini aku memperoleh tempat tinggal. Aku diajak ke belakang masjid disitu ada bangunan tambahan terdiri beberapa ruangan. Biasa dipakai untuk gudang peralatan masjid, seperti tikar, kursi dan lainnya. Salah satu ruang tampak sudah kosong. Dia menunjuk bahwa itulah rumahku. Aku boleh menempati selama mungkin aku mau.

Ruang sebelahnya ditempati Pak Tua penjaga masjid, sehingga aku ada yang menemani. Ruangan itu berukuran kurang lebih 2x2m. Pak Imam masjid menambahkan, aku diberi honor sekedarnya jika mau membantu membersihkan masjid, sehingga cukup untuk makan. Beliau tambahkan kalau aku bisa datang ke rumahnya sekedar membantu istrinya memasak. Rumah beliau hanya beberapa ratus meter dari masjid.

Alhamdulillah, aku amat bersyukur ternyata Allah mendengar doaku. Aku ingat, bahwa Allah tidak akan menguji hambanya melebihi beban yang sanggup dia pikul. Aku bersyukur memperoleh tempat berteduh, walau hanya kamar kecil (jauh lebih kecil dibanding kamar mandi saat di rumah orangtuaku). Ada lagi yang membuatku tenang yaitu aku tinggal dekat rumah Allah, setiap merasa sedih, aku tinggal masuk masjid mengadukan langsung pada Allah. Karena tinggal dekat masjid otomatis shalatku tidak pernah terlewatkan sekalipun.

Alhamdulillah, hidupku sedikit demi sedikit mulai tenang. Aku sering membantu istri Pak Imam memasak di rumahnya. Imbalannya beliau selalu membekali makanan untuk aku bawa pulang. Sehingga aku tidak perlu risau memikirkan makanan harian. Kalau Pak Imam sekeluarga ada keperluan keluar kota, akulah yang dititipi menjaga rumahnya dan bisa tinggal di rumahnya. Sebenarnya mereka menawarkanku tinggal bersama mereka. Tapi aku tahu diri tidak mau terus menerus merepotkan orang lain.

Pekerjaanku setiap hari membersihkan halaman masjid, membersihkan kaca jendela, Sedangkan Pak Tua mengepel lantai masjid. Tiap minggu aku mendapatkan honor sekedarnya dari hasil kotak amal, tapi kadang aku tidak mendapatkan sepeserpun, karena kadang sudah habis untuk keperluan masjid, tapi aku lakukan itu dengan senang hati dan ikhlas. Sementara ini aku benar-benar ingin mengabdi pada Masjid ini - sebagai tanda terimakasih. Aku tidak mau bersusah-payah mencari pekerjaan. Aku percaya kelak masjid ini akan memberi jalan memperoleh pekerjaan.

Kadang pada malam hari aku duduk di teras masjid, mengobrol dengan Pak Tua. Dia bercerita, anak-anaknya ada di kampong, tapi dia tak mau merepotkannya. Selama masih kuat, dia tak mau merepotkan orang lain. Lalu saat giliran aku bercerita, kadang aku bingung harus cerita apa...???

Apa aku ceritakan kalau dulu aku pernah naik kapal pesiar keliling EROPA, tidur di hotel mewah di LAS VEGAS atau saat kuliah punya apartment mewah di Australia …Ahh! Pasti dia tertawa menganggap aku berkhayal. Jangankan tidur di hotel, uang yang aku punya tidak lebih dari Rp 20.000,-

Dulu tiap minggu aku bisa beli peralatan makeup, eye-shadow, lipstick jutaan rupiah. Kini makeup aku air wudhu sebelum shalat. Tapi justru banyak yang mengatakan wajahku tetap bersih, cantik alami. Kadang orang berpikir aku masih memakai makeup. Yah…! mungkin Allah yang memakaikannya. Kecantikan dari dalam “Inner Beauty” Banyak yang bilang dengan mata sipit dibalik kerudung, aku terlihat cantik.

Tanpa terasa hampir 2 tahun aku menetap disini, anakku sudah sekolah SD dekat masjid milik yayasan dan tanpa membayar sepeserpun. Aku hanya membeli seragam dan alat sekolah. Bahagianya hati melihat anak aku masuk sekolah…ohh! seandainya mas Fariz masih ada dan melihat anak kita di hari pertama sekolah.

Anakku rupanya tumbuh besar dalam keprihatinan sehingga sangat tahu diri. Tak pernah sekalipun merengek minta dibelikan ini itu seperti layaknya anak lain. Pernah hatiku amat pilu. Ketika dia pulang sekolah dengan kaki telanjang sambil menenteng sepatunya. Sambil tertawa, tanpa mengeluh, dia justru menunjukkan sepatunya.

"Ma, sepatu Faisal sudah minta makan" Sepatunya robek depannya, seperti mulut minta makan. Melihat dia tertawa, aku ikutan tertawa, walau hati ingin menangis. Andai dia tahu dulu mama selalu memakai sepatu harga jutaan. kini, membelikan sepatu anakku yang murah aku belum sanggup. Alhasil selama 2 hari anakku ke sekolah memakai sepatu robek, hingga aku belikan sepatu bekas layak pakai.

Aku bersyukur punya anak amat tahu diri. Tidak mau membebani ibunya. Anak saleh akan menjadi bekal amat bernilai buat orangtua. Pak Imam masjid kadang menengok dan menanyakan keadaan kami. Dia sering cerita, bagaimana istri Muhammad SAW hidup jauh lebih menderita, tapi tetap tabah. Beliau bilang, aku pasti akan menjadi ahli surga. Berulangkali dia katakan, orang lain tidak akan sanggup menghadapi cobaan ini, tapi aku tetap bertahan memegang keyakinan, meninggalkan kenikmatan dunia yang justru pernah kuperoleh.

Suatu siang, aku melihat mobil datang ke halaman masjid. Dari dalam mobil keluar 2 orang yang aku kenal. Yang satu Tante Grace, satunya Oom Albert. Mereka lawyer perusahaan dan keluarga kami. Entah bagaimana mereka bisa mengetahui aku ada disini. Mereka membawa sebundel amplop, mengajak aku berbicara. Aku lihat mata Tante Grace memerah menahan airmata saat melihat tempat aku tinggal. Bahkan Oom Albert suara bergetar, lehernya tersekat menahan sedih. Mereka diutus orangtua aku. Karena orangtuaku sudah tahu bagaimana keadaan aku sekarang. Mereka katakan dalam amplop isinya surat bank, ATM, Ijasahku yang bisa aku miliki lagi. Bahkan aku dijemput pulang ke rumah mama-papaku.

Sejenak aku bahagia, kupikir orangtuaku terbuka hatinya, aku bisa pakai uang yang banyak untuk hidup lebih baik. Tapi dengan terpatah-patah Oom Albert melanjutkan, mama-papa memberi syarat. Saat kutanyakan syaratnya. Keduanya nyaris tidak sanggup melanjutkan.

Tante Grace makin menunduk menahan tangis. Akhirnya oom Albert mengatakan syaratnya aku dan anakku harus kembali ke keyakinan lama. Saat itu juga aku langsung menjawab, kalau aku tidak mau menerima amplop itu dan aku katakan agar dikembalikan ke papa. Keduanya amat sangat minta maaf padaku, karena mereka tahu aku tersinggung. Tapi aku juga sadar keduanya hanya menjalankan tugas. Bahkan Tante Grace katakan, andai mengikuti nurani pasti mereka serahkan itu amplop padaku tanpa syarat apapun, tapi mereka terikat profesi.

Keduanya pamit. Tapi tidak lama kemudian kembali lagi, aku pikir ingin membujuk. Rupanya mereka berinisiatif fotocopi ijasah dan menyerahkan copy-nya padaku. Mereka inisiatif sendiri resikonya kehilangan pekerjaan. Mereka bilang hanya itu yang bisa mereka lakukan untukku.

Alhamdulillah. Sedikit demi sedikit Allah memberi jalan untukku. Akhirnya aku punya bukti kalau aku pernah sekolah tinggi meraih Master bidang keuangan (finance) di luar negeri.

True Happiness

Rupanya Allah cukup menguji dan memberi rewards atas ketabahanku.

Suatu pagi 2 orang mengamati bangunan masjid, wanita kulit putih dan lokal. Pak Tua ada di halaman Masjid, maka mereka menghampiri. Masjid kami memang unik, bangunan tua dengan arsitektur Melayu Kuno dan sering dikunjungi. Biasanya Pak Tua menjadi juru-bicara karena dia paling tahu sejarah masjid. Aku banyak mendapat cerita dari Pak Tua sehingga aku tahu sejarah masjid kami.

Dari jauh tampak keduanya mengobrol dengan Pak tua, sampai akhirnya kulihat si Kulit Putih kebingungan. Akupun menghampiri dan dengan sopan memperkenalkan diri serta menawarkan bantuan.

Ternyata dia mahasiswi Arsitektur dari Australia dan ditemani mahasiswi Arsitektur universitas T di kotaku sebagai penterjemah (panggil saja Retno). Rupanya bahasa Inggris Retno kurang lancar hingga si Bule kebingungan mendengar terjemahan cerita Pak Tua. Dengan sopan aku mengajukan diri membantu si Bule.

Dengan bahasa inggris sangat lancar, aku ceritakan semua hal tentang masjid. Aku ajak berkeliling ke tiap sudutnya. Si Bule bertambah takjub saat kukatakan pernah study di negerinya. Retno terus memandangiku setengah tak percaya. Setelah puas mendapat informasi, sebelum pulang Retno berjanji menemuiku segera, ingin menanyakan banyak hal tentang diriku. Dengan senang-hati akan kuterima kedatangannya kapan saja.

Beberapa hari kemudian Retno menemuiku. Dia amat ingin tahu siapa diriku. Aku ceritakan semua perjalanan hidupku sampai saat ini. Dia amat bersimpati dan ingin menolong. Walau tak mengharap pertolongan orang lain, tapi kuhargai niatnya. Dia bilang dengan pendidikan dan kemahiran bahasa asing akan mudah mendapat pekerjaan, apalagi ada copy ijasah. Seminggu kemudian dia datang membawa kertas dan amplop, menyuruh membuat surat lamaran.

Informasinya Rektorat memerlukan tenaga honorer. Aku terharu ada orang peduli mau membantu tanpa pamrih, aku ucapkan banyak terimakasih padanya. Bagiku dia seperti diutus Allah untuk menolongku. Tidak lama kemudian aku mendapat kabar gembira, aku dipanggil ke Rektorat untuk test dan wawancara. Sebelum berangkat aku shalat memohon kepada Allah agar diberi kelancaran. Anakku aku titipkan pada Pak Tua yang kuanggap sebagai orangtua sendiri.

Alhamdulillah, test berjalan lancar. Saat wawancara justru Bahasa Inggris lebih aku kuasai dibanding pewawancara. Dia bilang English-ku perfect.

Beberapa hari kemudian dia datang dan tampak gembira sekali, katanya dalam beberapa hari aku akan mendapat surat dari Rektorat yang isinya diterimanya aku sebagai honorer. Dia tahu informasi karena temannya bekerja disana. Aku segera menuju masjid dan bersujud syukur lama sekali. Kurasa aku lulus semua test yang diujikan Allah. Sering aku bertanya pada Allah, apakah karena aku mualaf sehingga Allah kurang percaya pada keimananku hingga perlu diuji dengan ujian amat berat.

Walau hanya honorer aku sangat bersyukur, yang penting aku memperoleh penghasilan layak. Pekerjaan membantu Bagian Keuangan di Rektorat, memang sesuai dengan ilmuku. Mulai banyak yang tahu kalau aku lulusan luar negeri. Setiap seminar yang memerlukan makalah bahasa Inggris pasti aku yang diberi tugas penyusun makalah.

Aku banyak membantu penterjemahan litelatur asing untuk mahasiswa. Nyaris 3 tahun terakhir, aku tidak pernah membeli baju baru. Dengan gaji sekarang aku bisa membelinya. Aku amat sangat senang bukan main, bisa membelikan pakaian anak. Bahagia melihat anak berpakaian layak. Pakaian sekolahnya sudah menguning, kini aku beli yang baru, putih bersih dan sepatu baru. Sepatu lamanya robek dan kusimpan sebagai kenangan.

Tak lama kemudian aku mengontrak rumah. Sebelum aku meninggalkan Masjid tak lupa pamitan ke rumah Pak Imam mengucapkan terimakasih atas pertolongannya, beliau katakan yang menolong bukan dia tapi Allah yang menolongku. Aku memeluk dia lama sekali. Aku katakan dahulu aku ucapkan syahadat di depannya dan aku tak akan pernah mengingkarinya seumur hidupku, apapun yang terjadi.

Sebelum pergi kupandangi kamarku untuk terakhir kali, sempat beberapa menit tertegun, membayangkan, mungkin kelak ruangan ini dipakai oleh orang yang senasib seperti aku.....

Aku harap Semoga Allah memberinya kekuatan....

Setelah melewati segala cobaan, Allah terus-menerus memberi semacam rewards, belum setahun bekerja, Rektorat memberi kabar statusku menjadi karyawan tetap. Beberapa dosen senior menawari posisi asisten dosen. Rekan kerja mengatakan karirku amat bagus. Orang berkualifikasi sepertiku amat dibutuhkan. Mereka bilang kesuksesan hanya menunggu waktu.

Aku hanya mengucap Alhamdulillah. Dahulu aku sering berdoa dengan linangan airmata kesedihan, sekarang sering menangis saat berdoa, tapi kali ini aku menangis bahagia. Sampai saat ini aku sendirian, aku bertekad membesarkan anak sebaik-baiknya. Aku masih merasa istrinya mas Fariz. Seperti yang aku pernah katakan, dia bukan hanya suami, tapi soulmate dan tidak tergantikan. Tetapi entah kalau Allah mempunyai rencana lain. Tiap memandang anakku, aku seperti melihat mas Fariz. Seolah dia masih mendampingiku.

Alhamdulillah! kini aku mampu membeli motor. Di akhir pekan aku sering berboncengan dengan anakku jalan-jalan atau sengaja lewat di depan rumah orangtuaku, sambil aku katakan bahwa itu rumah opa-oma. Sering anakku bertanya, "Ma kapan kita pergi ke rumah oma-opa? " Aku tersekat tak bisa menjawab sebab menahan airmata. Aku terus berdoa, semoga suatu saat kelak orangtuaku dibukakan hatinya, jika tak mau menerimaku lagi, mohon diterima anakku – cucu mereka.

Wassalam,